Rabu, 16 Januari 2008

diAm miMPi


Sesal, adalah tangis kemarin yang binasa dalam pejam
tak sekalipun rebah lewat himpitan yang selama ini diam
ketika....
q mohon tolong... sekalipun saat ku tak butuh
hanya diam
dan diam.....
tertawa pun dalam airmata yang berhias indahnya air sungai di gurun himalaya
gunung pencakar langit yang buta pun menatap setiap desahku
seakan aku ini mimpi buruk.... mimpi dalam sinema hirearki

diamnya....
tengadahkan tiap kesepian yang selalu jadi kawan akrabku
diamnya....
selalu jadi hadiah luar biasa dalam ku bangun
diamnya....
janjikan masa depan yang akan bawa aku ke genangan keceriaan

keceriaan kota lapar dan tenggelam dalam gaun hitam
rumbai yang indah dari buritan kanvas tua itu
rumbai yang akan jadi terawang memabukkan
oh.....

semakin diam,

tak lagi....

hanya tunggu lelap.
yang tertinggal di kepingan asap.

Tidak ada komentar: