Selasa, 28 Oktober 2008

Ketika dunia sudah hancur





Sesal

Tangisanmu...
Tangisan badai himalaya...
pencakar langit, penghujam getir diantara luluh lantak
Rintihanmu...
Rintihan gelisah tanpa seucap kata..
Menyelimuti ganasnya rinduku padanya

Agungnya warna takubahnya halilintar
yang mencengkeram tiap senyumnya
kadang terlalu pekat
namun juga tak terlalu sempurna
hingga terkadang sejuknya butakan lapar yang hinggapi asanya

Tangisanmu...
Tangisan yang berlalu...
tangisan yang kini hanya onggokan sampah kering

Bisikanmu seolah air mata malam
diantara mimpi para pengelana

Andai ku dapat
memutar waktu...
memutar lubang hitam yang buatku kini terang

dengan mu yang kian buas dan lapar
dan selalu menginginkanku
yang selalu hancurkan ruangtengah fajar

Tangisanmu...
Kini,,,
Radang berduri dengan kecupan penghancur mimpi

Rintihanmu...
Kini,,,
Tangisan yang tiada henti sampai ujung hidupmu
Sesalmu..
Kini..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

tiada sesal juga tiada kehidupan.. sylfie@hotmail.com

Anonim mengatakan...

siiip - Erniesweety@gmail.com