Jumat, 18 Juli 2008

Seputih Melody





Di tempatku berpijak..
Di ladangku bersandar...
goresan temaram lentera berbinar air mata..
dengan sesekali pejam terpecah penuh gelegar...

Di waktu yang kikis senyumku...
yang selalu sayat tegarku..
di waktu yang selalu sudutkan mimpiku....

Engkau hadir....
dengan tatapan berbinar penuh hati....
wajarkan kedengkian..
Luruskan hitam yang selama ini bungkus rohku...
bungkus setiap atap burukku...

Engkau datang dengan segenap keindahan dunia...
dengan segala hamparan maya...

hapus rapuhku....
hilangkan tatap tenggelam...

Engkau...

Sang melati padang serbana buta...
sang awan perak berhias karang emas...

Sungguh...

Kalau aku bisa memilih..
Sejak ku dilahirkan
saat ku buka mata untuk dunia..
adalah Senyummu yang harumkan tiap pori-poriku..
Mungkin...
dan Pasti...
Kelabu yang ada, dan gelap yang bersenandung...
di setiap detik ku lelap
Engkau akan selalu bingkai kanvas yang takkan usang oleh mu.

dari saat ini dan pudarnya matahari..
senyum dan air mata ini adalah liontin untukmu.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Flower in deep on hearth

Anonim mengatakan...

ANDAI AKU JADI PEREMPUAN ITU.. tak ada kata lain selain bahagianya aku sebagai seorang wanita.Virnie@yahoo.com

Anonim mengatakan...

mungkin... sempurna adalah kata yang wajar,sekarang gak ada perempuan yang seindah dahulu!! mungkin... keabadian puisi ini tak seabadi sifat wanita yang selalu menghancurkan mimpi laki-laki. Memo@blogspot.com

Anonim mengatakan...

minta no HP nya dong?????? -dina88@yahoo.com-